Pada hari Kamis, 10 Maret 2022 telah diselenggarakan IHT tentang penulisan soal HOTS di SMA Negeri 1 Godean. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan Bapak/Ibu Guru dalam penyusunan soal HOTS sehingga siap mengantarkan peserta didik kelas X saat mengikuti PISA, kelas XI yang mengikuti AN, dan kelas XII saat menghadapi UTBK.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Tri Ismiyati selaku pembawa acara dan sambutan Bapak Sunarya, S.Pd. selaku Plt. Kepala SMA Negeri 1 Godean. Acara inti adalah paparan narasumber oleh Dr. Das Salirawati, M.Si. yang merupakan pakar penelitian dan penilaian Pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Dalam paparannya, Dr. Das Salirawati, M.Si. memaparkan tentang makalah berjudul” Memantik Kreativitas Guru dalam Pembelajaran HOTS dan Soal yang Menyertainya di Era Millenial”. Penilaian HOTS harus diawali dari adanya pembelajaran HOTS oleh guru. Seorang guru yang berkualitas dituntut dapat menciptakan pembelajaran yang membuat peserta didik tertantang untuk berpikir dan menggunakan logika atau penalarannya. Pembelajaran yang demikian itulah yang dimaksud sebagai pembelajaran HOTS, yaitu pembelajaran yang mampu membawa anak didik berpikir kritis, kreatif, analitik, dan juga inovatif.
Anak didik saat ini adalah generasi Z dan alpha yang tidak cukup hanya dibekali pengetahuan seadanya dalam menghadapi era millenial, tetapi juga harus diberi bekal kompetensi abad 21 yang menjadi tuntutannya. Selain ilmu yang memadai, daya juang yang tangguh dan mental yang kuat, anak didik juga harus dibekali keterampilan 4C yang merupakan ciri dari kompetensi abad 21, yaitu Creativity and innovation, Critical thinking skills, Collaboration skills, dan Communication skills. Hal ini karena mereka harus dapat survive dan mampu berkompetisi antar sesama agar dapat mencapai masa depan yang diharapkan, sebab ke depan mereka harus menjadi problem solver bukan penghafal teori.
Tuntunan dunia pendidikan di era abad 21 menginginkan anak didik tidak hanya dibidik kompetensi kognitifnya pada tataran kognitif tingkat rendah (LOTS) atau menengah (MOTS), tetapi juga harus dapat mengungkap dan melatih anak didik mampu menunjukkan kompetensinya pada tataran kognitif tingkat tinggi (HOTS). Jika kita menuntut anak didik mampu memiliki kompetensi kognitif pada tataran tingkat tinggi (HOTS), maka pembelajarannya juga harus HOTS.
Dr. Das Salirawati selanjutnya memaparkan tentang proses pembelajaran HOTS untuk beberapa mata pelajaran. Dilanjutkan pemaparan tentang berbagai tipe soal LOTS-MOTS-HOTS untuk beberapa mata pelajaran dan semua hal yang berkaitan dengan soal HOTS. Acara dilanjutkan tanya jawab dengan para guru. Selanjutnya guru diminta untuk membuat soal HOTS agar mendapat tanggapan dari narasumber. Acara diakhiri dengan penutupan dan harapan semoga kegiatan IHT dapat meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan pembelajaran dan penilaian HOTS (kontributor: Tri Ismiyati).